Sabtu, 16 April 2011

Tips Merawat Kuku

Hmmm...siapa sih yang gak mw liat kuku sendiri terlihat bagus n rapih??pasti hampir semua orang mw,,apalagi kaum hawa... kuku itu emank penting untuk penampilan... karna ada beberapa orang yang menilai orang lain dari kukunya...klo kuku kita berantakan,,berarti  kan joroook.... disini gw bakal kasih tips gmn caranya ngerawat kuku supaya terlihat bagus n rapih....
 
  • Jangan menghilangkan cat kuku dengan benda tajam, gunakan cairan pembersih cat kuku
  • Rendam tangan dalam panci air sabun hangat yang dibubuhi sedikit garam
  • Jangan mengigiti kuku
  • Pijatkan krim pelembab ke kutikula(kulit ari di sekeliling tepi kuku),seluruh kuku,hingga sendi pertama jemari tangan
  • Potong kuku secara rapi sesuai panjang yang diinginkan
  • Kikir kuku hingga halus agar tidak mudah sobek
  • untuk kuku yang cemerlang, bisa juga merawat kuku dengan jeruk nipis, caranya gosokan jeruk kepermukaan kuku beberapa menit
  • untuk menguatkan kuku, dengan menggosokan belimbing/bawang putih kepermukaan kuku
Naahhh...itu beberapa tips untuk perawatan kuku...semoga tips-tipsnya bermanfaat....

Sumber:
http://www.anneahira.com/perempuan/perawatan-kuku.htm

Kamis, 14 April 2011

FOTO-FOTO ULAT BULU YANG UNIK

 ulat bulu yang Cantik...Full Color...
Wahh hampir kaya Ulat Keket ya....

yang ini seperti hewan laut...

badannya sih Ulat,,tapi kepalanya ky Bunglon...

hmmm...merah, licin....

Bulunya Kuning,,biz Creambath jd megar...

yang ini kaya kaktus badannya...

wahaha...bulunyaaa tuebelll...gatelll...

Ulat bulu KEMBAR SIAM..wkwkw

ulat yg 1 ini hampir mirip ky yg ada disekitar...

ulat apa ya??

Ulatnya Gepeng...

weww...Ulat apa Landak nih...

Gak kaya Ulat,tapi ky Tumbuhan laut...

Ulatnya ky pelana kuda..

































































http://terselubung.blogspot.com/2010/10/foto-foto-ulat-bulu-yang-unik.html
Ulat kepala bagol nih..Fotonya diambil kebalik...

Rabu, 06 April 2011

REVIEW JURNAL PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

Diposkan oleh Agsutin S.N.U

Rindu Rika Gamayuni


ABSTRACT:
The Indonesian Financial Accounting Standards needs to adopt IFRS, so that the Indonesian financial reports can be accepted globally and the Indonesian companies are able to enter the global competition to attract the international investors. Currently, the adoption by Indonesian PSAK is in the form of harmonization, which means partial adoption. However, Indonesian is planning to fully adopt the IFRS by 2012. Such an adoption will be mandatory for listed and multinational companies.

The decision as to whether Indonesia will fully adopt the IFRS or partly adopt for harmonization purposes needs to be considered carefully. Full adoption of IFRS will enhance the reliability and comparability of the financial reports internationally. However, it may contradict the Indonesian tax systems and other economic and political situations.

If Indonesia were to adopt fully the IFRS by 2012, the challenges are faced firstly by the academic society and the companies. The curriculum, syllabi, and literature need to be adjusted to accommodate the changes. These will take considerable time and efforts due to the many aspects related to the changes. Adjustments also need to be done by corporations or organizations, particularly those with international transactions and interactions.

Full adoption also means the changing of accounting principles that has been applied as accounting standards worldwide. This might not be achieved in a short period, due to a number of reasons: (1) accounting standards are highly related with the tax systems. Adoption to IFRS internationally may change the tax systems in each country that fully adopt the IFRS. (2) Accounting standards are accounting policies in order to fulfil the national political and economic necessities that vary in each country. This might be the significant challenges in fully adopting the IFRS.

Keyword : International Financial Reporting Standards, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan, fully adoption, accounting policies, tax systems.


REVIEW JURNAL:
Menurut jurnal vol 14 no 2, Juli 2009 tentang PSAK di Indonesi menuju IFRS, dijelaskan bahwa standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS).

Berikut adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2008).
a) di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi
yang dipakai. Indonesia memakai standar (Sound Business Practices) gaya
Belanda.
b) sampai Thn. 1955 : Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi /
peraturan tentang standar keuangan.
c) Tahun. 1974 : Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat
oleh IAI yang disebut dengan prinsip Akuntansi.
d) Tahun. 1984 : Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar
Akuntansi.
e) Akhir Tahun 1984 : Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang
bersumber dari IASC (International Accounting Standart Committee)
f) Sejak Tahun. 1994 : IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.
g) Tahun 2008 : diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat
diselesaikan.
h) Tahun. 2012 : Ikut IFRS sepenuhnya?

Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Di era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan system pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses bagi banyak investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, Kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi apabila perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang berbeda-beda. Amerika memakai FASB dan US GAAP, Indonesia memakai PSAK-nya IAI, uni eropa memakai IAS dan IASB. Hal tersebut melatarbelakangi perlunya adopsi IFRS saat ini.

Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestic bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau full adoption. Diharapkan Indonesia sudah mengadopsi keseluruhan IFRS, sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010. Dengan pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai sejaumana adopsi IFRS dapat diterapkan dalam Laporan Keuangan di Indonesia, bagaimana sifat adopsi yang cocok apakah adopsi seluruh atau sebagian (harmonisasi), dan manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian Indonesia pada umumnya, serta bagaimana kesiapan Indonesia untuk mengadopsi IFRS.

IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
(1). Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
(2). menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS. (3). dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi
manfaat untuk para pengguna.

Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board. Oleh karena itu, arah penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) tersebut.

Peranan dan keuntungan harmonisasi atau adopsi IFRS sebagai standar
akuntansi domestik :
Keuntungan harmonisasi menurut Lecturer Ph. Diaconu Paul (2002) adalah:
(1) Informasi keuangan yang dapat diperbandingkan,
(2) Harmonisasi dapat menghemat waktu dan uang,
(3) Mempermudah transfer informasi kepada karyawan serta
mempermudah dalam melakukan training pada karyawan,
(4) Meningkatkan perkembangan pasar modal domestik menuju pasar modal internasional, (5) Mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan operasional yang berguna untuk menjalankan bisnis serta mempermudah dalam pengelolaan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, dan pihak lain.

Dengan mengadopsi IFRS berarti laporan keuangan berbicara dengan bahasa akuntansi yang sama, hal ini akan memudahkan perusahaan multinasional dalam berkomunikasi dengan cabang cabang perusahaannya yang berada dalam negara yang berbeda, meningkatkan kualitas pelaporan manajemen dan pengambilan keputusan. Dengan mengadopsi IFRS juga berarti meningkatkan kepastian dan konsistensi dalam interpretasi akuntansi,sehingga memudahkan proses akuisisi dan divestasi. Dengan mengadopsi IFRS kinerja perusahaan dapat diperbandingkan dengan pesaing lainnya secara global, apalagi dengan semakin meningkatnya persaingan global saat ini. Akan menjadi suatu kelemahan bagi suatu perusahaan jika tidak dapat diperbandingkan secara global,yang berarti kurang mampu dalam menarik modal dan menghasilkan keuntungan di masa depan.

Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia suda melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi, dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika ada perusahaan dari luar negeri ingin menjual saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam menyusun laporan.

Penerapan IFRS dalam sebuah perusahaan atau organisasi bukanlah suatu keharusan.
Sebuah perusahaan ketika akan beralih ke IFRS terlebih dahulu akan mempertimbangkan cost and benefit-nya. Perusahaan akan menerapkan IFRS apabila memperoleh incremental benefit atas penerapan IFRS tersebut. Namun bagi perusahaan multinasional, wajib menerapkan IFRS dalam laporan keuangannya dikarenakan perusahaan ini berpatner dengan perusahaan-perusahaan lain secara global. Jika perusahana multinasional tidak mau mengadopsi IFRS, maka ia akan ditinggalkan oleh patner usahanya yang membutuhkan laporan keuangan yang berstandar internasional.

KESIMPULAN:
1. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena kebutuhan akan info keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat bersaing dan menarik investor secara global.
2. Saat ini, adopsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia sifatnya adalah harmonisasi, belum adopsi secara utuh, namun indonesia mencanangkan akan adopsi seutuhnya IFRS pada tahun 2012. Adopsi ini wajib diterapkan terutama bagi perusahaan publik yang bersifat multinasoinal, untuk perusahaan non publik yang bersifat lokal tidak wajib diterapkan.
3. Perlu dipertimbangkan lebih jauh lagi sifat adopsi apa yang cocok diterapkan di Indonesia, apakah adopsi secara penuh IFRS atau adopsi IFRS yang bersifat harmonisasi yaitu mengadopsi IFRS disesuaikan dengan kondisi ekonomi, politik, dan sistem pemerintahan di Indonesia. Adopsi secara penuh IFRS akan meningkatkan keandalan dan daya banding informasi laporan keuangan secara internasional, namun adopsi seutuhnya akan bertentangan dengan sistem pajak pemerintahan Indonesia atau kondisi ekonomi dan politik lainnya. Hal ini merupakan rintangan dalam adopsi sepenuhnya IFRS di Indonesia.
4. Adopsi seutuhnya (full adoption) terhadap IFRS, berarti merubah prinsip-prinsip akuntansi yang selama ini telah dipakai menjadi suatu standar akuntansi berlaku secara internasional.


Nama: Agustin S.N.U
NPM: 20207064
Kelas: 4EB01



SUMBER:
http://www.google.co.id/
http://lemlit.unila.ac.id/file/arsip%202010./JAK/JAk%20Juli%202009.pdf

Rabu, 23 Maret 2011

SOFSKILL ENGLISH BUSSINESS 2

NAME : AGUSTIN SITI NUR UTAMI
NPM : 20207064
CLASS : 3EB06 (4EB01)

ENGLISH BUSSINESS 2: READING COMPREHENSION


As many as one thousand years ago in the southwest, the Hopi and Zuni Indians of North America were building with adobe-sun-baked brick plastered with mud. Their homes looked remarkably like modern apartement houses. Some were four stories high and contained quarters for perhaps a thousand people, along with storerooms for grain and other goods. These buildings were usually put up against cliffs, both to make construction easier and for defense against enemies. They were really villages in themselves, as later Spanish explorers must have realized since they called them “pueblos” which is Spanish for towns.
The people of the pueblos raised what are called “the three sisters”-corn, beans, and squash. They made excellent pottery and wove marvelous baskets, some so fine that they could hold water. The southwest has always been a dry country. Where water is scarce. The Hopi and Zuni brought water from streams to their fields and gardens through irrigation ditches. Water was so important that it played a major role in their religion. They developed elaborate ceremonies and religious rituals to bring rain.
The way of life of less-settled groups was simpler and more strongly influenced by nature. Small tribes such as the Shoshone and Ute wandered the dry and mountainous lands between the Rocky Montains and the Pacific Ocean. They gathered seeds and hunted small animals such as rabbits and snakes. In the far North the ancertors of today’s Inuit hunted seals, walruses and the great whales. They lived right on the frozen seas in shelters called igloos built of blocks of packed snow. When summer came, they fished for salmon and hunted the lordly caribou.
The Cheyenne, Pawnee, and Sioux tribes, known as the Plains Indian, lived on the grasslands between the Rocky Mountains and the Mississippi River. They hunted bison, commonly called the buffalo. Its meat was the chief food of these tribes, and its hide was used to make their clothing and the covering of their tents and tipis.

MULTIPLE CHOICE QUESTION
Direction: Choose one correct answer

1. What does the passage mainly discuss?
a. The architecture of early American Indian buildings
b. The movement of America Indians across North American
c. Ceremonies and rituals of American Indians
d. The way of life of American Indian tribes in early North America
Answer: D

2. According to the passage, the Hopi and Zuni typically built their homes?
a. In valleys
b. Next to streams
c. On open plains
d. Against cliffs
Answer: D

3. The word “They” in line 6 refers to?
a. Goods
b. Buildings
c. Cliffs
d. Enemies
Answer: B

4. It can be inferred from the passage that the dwellings of the Hopi and Zumi were?
a. Very small
b. Highly advanced
c. Difficult to defend
d. Quickly constructed
Answer: B

5. Which of the following is true of the Shoshone and Ute?
a. They were not as settled as the Hopi and Zuni
b. They hunted caribou
c. They built their homes with adobe
d. They did not have many religious ceremonies
Answer: A

6. According to the passage, which of the following tribes lived in the grasslands?
a. The Shoshone and Ute
b. The Cheyenne and Sioux
c. The Hopi and Zuni
d. The pawnee and Inuit
Answer: B

7. Which of the following animals was most important to the Plains Indians?
a. The salmon
b. The caribou
c. The seal
d. The buffalo
Answer: D

8. Which of the following is NOT mentioned by the author as a dwelling place of early North Americans?
a. Log cabins
b. Adobe houses
c. Tipis
d. Igloos
Answer: A

9. The author groups North American Indians according to their?
a. Tribes and geographical regions
b. Arts and crafts
c. Rituals and ceremonies
d. Date of appearance on the continent
Answer: A

10. The author gives an explanation for all of the following words EXCEPT?
a. Adobe
b. Pueblos
c. Caribou
d. Bison
Answer: C

Sabtu, 19 Maret 2011

Tanda-tanda Muncul Tsunami

Bencana tsunami biasanya banyak menelan korban nyawa, sehingga perlu ada peringatan dini untuk masyarakat. Meski teknologi sudah bisa memprediksi beberapa bencana tapi tidak ada salahnya mengenali tanda-tanda sebelum bencana terutama tsunami, agar bisa segera mengamankan diri.

Tsunami adalah serangkaian gelombang yang disebabkan oleh tanah longsor atau gempa bumi besar baik yang terjadi di darat maupun di laut. Gelombang tsunami dapat terjadi 5 menit hingga 1 jam setelah longsor atau gempa bumi.

Berikut beberapa tanda-tanda awal datangnya bencana tsunami, seperti dilansir Ehow, yaitu:

1. Diawali adanya gempa bumi
Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan di daerah Anda.

2. Dengarkan suara-suara gemuruh
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.

3. Perhatikan penurunan air laut
Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.

4. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.

Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah.

Para ilmuwan berteori bahwa hewan mampu menangkap getaran-getaran atau perubahan tekanan udara di sekitar mereka yang tidak dapat dilakukan manusia.

"Saya tidak berpikir bahwa ini adalah indera keenam, setidaknya tidak ada yang dapat kita ukur pada saat ini," kata Diana Reiss, Ph.D., direktur penelitian mamalia laut di Wildlife Conservation Society, berbasis di Bronx Zoo di New York City, seperti dilansir Foxnews.

Beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang.

Di Sri Lanka dan Thailand ada sebuah cerita tentang gajah-gajah berlari ke bukit satu jam sebelum tsunami tahun 2004 yang menghancurkan desa dan membunuh hingga 150.000 orang di kedua negara itu.

Rabu, 09 Maret 2011

Strategi agar wawancara sukses

Jelang wawancara kerja, Anda kerap kali merasa gugup dan tidak nyaman. Strategi berikut ini dapat mengatasi kepanikan Anda dan dapat menguasai diri dan si pewawancara.

Gugup bisa disebabkan karena Anda belum merasa siap jelang wawancara kerja. Padahal saat wawancara kerja Anda harus menunjukkan sikap positif yang tenang dan terkesan Anda merupakan calon karyawan yang produktif.

Agar wawancara sukses, tips dari GalTime berikut ini bisa dijadikan sebagai strategi wawancara kerja.

Mempersiapkan
Pelamar mencari kerja susah payah, namun saat panggilan wawancara datang, mereka tidak menyiapkannya secara matang. Kesempatan yang ada belum tentu datang dua kali. Suksesnya wawancara kerja tergantung dari persiapan pelamar kerja. Cari tahu segala hal tentang perusahaan yang memanggil Anda wawancara. Melalui web, majalah bisnis atau dari teman yang bekerja di perusahaan tersebut, dengan begitu Anda mengetahu visi misi, budaya kerja dan kriteria seperti apa yang dicari oleh perusahaan.

Memiliki tujuan dan kelebihan yang jelas
Ketahuilah tujuan dan kelebihan Anda. Serta siapkan diri untuk menjelaskan semua kelebihan Anda kepada pewawancara. Jelaskan contoh spesifik perubahan yang akan terjadi bila Anda menjalani jabatan yang ditawarkan.

Jangan berbicara terlalu banyak
Jika Anda tidak jelas tentang pertanyaan oleh si pewawancara kerja, jangan berbicara terlalu banyak. Hal ini membuat si pewawancara bisa terus 'menyerang' dengan pertanyaan rumit lainnya.

Buat citra diri
Anda memiliki sekitar 30 detik untuk membuat kesan pertama. Kesan pertama di dapat dari penampilan Anda. Gunakanlah setelan pakaian kerja yang sopan dengan warna-warna netral. Pastikan juga sepatu Anda bersih. Memiliki portfolio, pulpen dan notes. Datanglah minimal 15 menit sebelum wawancara untuk merapikan rambut dan make-up Anda. Sehingga kesan pertama yang baik bisa segera dibentuk.

Follow-up
Setelah wawancara, segera tulis email ke perusahaan tersebut yang isinya ucapan terima kasih telah diberi kesemapatan untuk bisa interview. Cara ini bisa membuat Anda lebih diingat dan lebih dipertimbangkan untuk lanjut ke fase selanjutnya.


sumber: terselubng.blogspot.com

PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI

a) Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis dizaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Penanganan dalam hal penerimaan dan pengeluaran kas merupakan suatu aktifitas dalam perusahaan yang tidak mungkin dapat dilepaskan. Pada perusahaan haruslah berhati-hati dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, artinya setiap penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan harus diperhitungkan manfaat dan keuntungan yang akan didapat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka setiap Perusahaan harus mempunyai kualitas sistem informasi akuntansi yang baik dari segi pendidikan, keahlian atau pun keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang benar, maka manajemen dalam organisasi perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari suatu operasi atau suatu kegiatan apakah berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu Sistem Informasi Akuntansi dapat digunakan sebagai pedoman dalam penugasan dan wewenang bagi sumber daya manusia yang bekerja dalam organisasi atau perusahaan tersebut , sehingga dapat berjalan sesuai prosedur.
Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk kegiatan bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan cepat didapat, tepat waktu, akurat, dan relevan.
Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar bagi perusahaan, karena merubah dari pencatatan yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alur flowchart. Sistem informasi akuntansi hampir mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut berjalan. Penggunaan bagan alur berupa flowchart untuk merancang sistem informasi sangat diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dimana dimasing-masing model mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Hal itu juga yang harus menjadi perhatian PT. PUTRA INDONESIA PURUHITA sebagai pelayanan jasa penilaian serta jasa konsultan property yang telah mengabdi sejak tahun 1979. Penerimaan dan pengeluaran kas harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak terjadi pemborosan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang memadai untuk dapat mengawasi penerimaan kas. Pada perusahaan ini, diketahui belum mempunyai sistem yang baik untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran arus kas. Maka, penulis membuat sebuah sistem informasi akuntansi dan mengevaluasi sistem tersebut yang berfungsi untuk membantu mengelola aliran dana baik penerimaan maupun pengeluaran kas dengan data atau prosedur yang telah di tetapkan perusahaan tersebut. Kas memberikan kekuatan bagian – bagian organisasi perusahaan untuk melakukan kegiatan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Dalam kegiatan bisnis sehari – hari, uang kas merupakan alat pertukaran sehingga segala kegiatan akan bermula dan berakhir padanya. Kas mempunyai beberapa fungsi dan salah satu fungsi yang paling penting sebagai alat pembayaran untuk kegiatan operasional perusahaan.
Dari uraian di atas dapat kita ketahui tentang pentingnya sistem informasi akuntansi dalam suatu instansi. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut, dengan mengambil judul “ ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PUTRA INDONESIA PURUHITA ”



b) Rumusan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis merumuskan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PT. Putra Indonesia Puruhita ?
2. Bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada PT. Putra Indonesia Puruhita ?
3. Menganalisis sistem yang telah dibuat, apakah layak digunakan atau tidak?

c) Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyesuaikan topik yang yang relevan, yaitu membatasi masalah hanya menyangkut pada analisis penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terhadap PT. Putra Indonesia Puruhita. Penulis membuat dan menganalisis sistem tersebut dengan menggunakan bagan alir dokumen (flowchart).

d) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PT. Putra Indonesia Puruhita.
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi pengeluaran kas terhadap PT. Putra Indonesia Puruhita.
3. Untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat layak digunakan atau tidak.

e) Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis terhadap sistem informasi akuntansi dan juga untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan program studi strata satu ( S1 ) jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan referensi yang berguna untuk membantu meringankan dalam pengelolaan dana kas masuk dan keluar serta mengawasi dan mengendalikan setiap kegiatan yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas agar semua kegiatan dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

f) Metode Penelitian
Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah PT. Putra Indonesia Puruhita yang terletak di Gedung Artha Graha Lt. 19-09, Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.

Data / Variabel
Dalam penulisan ilimah ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu PT. Putra Indonesia Puruhita, khususnya ke bagian keuangan. Untuk data sekunder penulis mengambil dari catatan dan dokumen yang sudah ada pada PT. Putra Indonesia Puruhita.

Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan penelitian lapangan ( field research ) dan data diambil langsung dari Kantor Pusat PT. Putra Indonesia Puruhita.
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data diambil dari referensi-referensi buku-buku perpustakaan, catatan-catatan, literatur-literatur, serta situs internet yang ada hubungannya dengan penulisan ilmiah ini sebagai latar belakang pengetahuan.
3. Wawancara
Metode ini dilakukan penulis melalui wawancara kepada pihak yang kompeten untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.

Alat Analisis yang Digunakan
Alat yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif, yaitu penulis menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikan atau menguraikan dengan kenyataan yang ada pada perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang standar sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Dalam hal ini penulis menggunakan bagan alir dokumen ( flowchart ).

g) Tinjauan Pustaka
Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008: 4).
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2006: 2) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2008: 4).
Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal dilakukan untuk mencatat informasi dalam formuli, buku jurnal dan buku besar, kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih memindahkan dan membandingkan.

Pengertian Kas
Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan, selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan keluaran kas. karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadi kecurangan dan penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas.
” Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”. Disamping hal – hal tersebut, kas memiliki sifat – sifat yang rawan untuk disalahgunakan atau diselewengkan. Hal itu disebabkan bentuk kas yang ringkas dan mudah dibawa, tidak teridentifikasi pemiliknya, serta daya transfer yang cepat. ( Sukrisno agoes dalam standar akuntansi keuangan, 2004:153).

Sistem Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:500).
Sistem penerimaan kas adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya antara satu dengan yang lain dalam melakukan penerimaan kas suatu organisasi. Sistem penerimaan kas dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga meminimalisasi kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima.

Beberapa bentuk pembayaran dari langganan di dunia usaha yang dikenal antara lain :
a. Uang tunai.
b. Cek.
c. Giro bilyet.
d. Transfer lewat bank.
e. Wesel bank.

(Samsul:279).

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas digunakan dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional yang diperlukan oleh perusahaan. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari pendapatan mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukam internal check.
2. Penerimaan kas dari pendapatan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan kas.

Pengendalian Internal Atas Penerimaan Kas
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”
Beberapa ciri pengendalian intern yang baik atas transaksi penerimaan kas:
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang menerima kas dengan yang melakukan pencatatan, memberikan otorisas atas penerimaan kas.
b. Pegawai yang membat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank di buat setiap bulan dan harus ditelaah (direview) oleh kepala bagian akuntansi.
c. Penerimaan kas dalam bentuk apapun harus disetor ke bank dalam jumlah seutuhnya paling lambat keesokan harinya.
d. Uang kas harus disimpan ditempat yang aman.
e. Uang kas harus dikelola dengan baik, dalam arti jangan dibiarkan menganggur atau terlalu banyak disimpan di rekening giro karena tidak memberikan hasil yang optmal.
Jika ada uang kas yang menganggur sebaiknya disimpan dalam deposito berjangka atau dibelikan surat berharga yang sewaktu – waktu bisa diuangkan sehingga bisa menghasilkan penerimaan kas lain.
f. Digunakan formulir yang bernomor urut tercetak.

Sistem Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:543).
Dokumen – dokumen yang yang digunakan dalam pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Bukti kas Keluar
2. Cek
3. Permintaan Cek ( check request )

Sedangkan dokumen – dokumen yang digunakan dalm pengeluaran kas dalam dana kas kecil adalah :
1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Pemintaan pengeluaran kas kecil
4. Bukti pengeluaran kas kecil
5. Pemintaan pengisian kembali kas kecil.

Pengendalian Internal Atas Pengeluaran Kas
a. Organisasi
(1) Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
(2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

b. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan
(1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
(2) Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
(3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan pada bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

c. Praktek Yang Sehat
(1) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
(2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran bank harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.
(3) Penggunaan rekening koran bank, yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.
(4) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan.
(5) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, dilakukan melalui dana kas kecil, yang diselenggarakan dengan imprest system.
(6) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
(7) Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari kerugian.
(8) Kasir diasuransikan.
(9) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan. Misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room.
(10) Semua bukti pengeluaran kas dipertanggungjawabkan oleh kasir.

Penerapan Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Penerapan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang disertai dengan pengendalian internal yang telah dirumuskan oleh suatu organisasi dapat dilakukan dengan menerapkan prosedur-prosedur dalam penerimaan kas sampai pengeluaran kas. Prosedur tersebut umumnya digambarkan dalam bentuk bagan alir (flowchart), yang memuat langkah-langkah atau alur kas suatu organisasi. Bagan alir digambarkan dengan gambar yang keberadaannya telah baku dan tidak dapat diubah-ubah.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Organisasi tergantung pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang peting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui system informasi yang lebih baik.
1. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengidentifikasikan, mengumpulkan , dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang.
2. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
3. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang behubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi diatas kita bisa menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini dengan secara manual ataupun terkomputerisasi. (George H. Bodnar dan Hoopwood , 2006).

Tujuan Sisitem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi dibuat untuk memudahkan manajemen dalam mendapat informasi yang tepat, cepat dan dapat dipercaya bagi pengendalian perusahaan. Dengan adanya informasi yang dibutuhkan, manajemen dapat melakukan pencegahan terhadap tindakan – tindakan penyelewengan wewenang peusahaan.
Tujuan umum Sistem Informasi Akuntansi (Mulyadi, 2001) adalah sebagai berikut:
1. Untuk Menyediakan bagi Pengelolaan kegiatan Usaha.
2. Untuk Memeperbaiki Informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan perjanjian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan Internal yaitu memperbaiki tingkat kendala (rediability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan yang lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perbandingan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelengaraan catatan akuntansi.

Sistem Teknik dan Dokumentasi dalam SIA
Teknik sistem merupakan Alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem. Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram. Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.